Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
- Penegertian Panas Bumi
- Karakteristik Panas Bumi
- Potensi Panas Bumi
- Peluang dan Prospek Pengembangan
- Energi Panas Bumi yang ada di Indonesia
- Daerah Sebaran Panas Bumi di Indonesia
- Dampak Negatif Terhadap Lingkungan
Pengertian
Panas bumi dan PLTP
Panas bumi
adalah sebuah sumber energi panas yang terdapat dan terbentuk di dalam kerak
bumi.
Panas Bumi
adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan
batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya
tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan untuk pemanfaatannya
diperlukan proses penambangan. (Pasal 1 UU No.27 tahun 2003 tentang Panas
Bumi).
Panas Bumi
adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan
batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya
tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi.
Pembangkit
Listrik Tenaga Panas Bumi adalah Pembangkit Listrik (Power generator) yang
menggunakan Panas bumi (Geothermal) sebagai energi penggeraknya
Karakteristik
Panas Bumi
Panasbumi
merupakan sumber energi terbarukan, sehingga apabila tidak secepatnya
dimanfaatkan akan hilang karena waktu dan terlewatkan begitu saja. Energi
panasbumi merupakan energi yang dapat dieksport, sehingga berpotensi untuk
memacu pengembangan daerah yang terdapat sumber panasbumi, baik untuk
pembangkit listrik maupun untuk kegunaan lain. Selain itu pemanfaatan panasbumi
telah dinyatakan sebagai energi yang bersih, karena dengan teknik reinjeksi air
limbah ke dalam perut bumi akan membawa manfaat ganda yaitu selain untuk
menghindari adanya pencemaran air juga untuk mengisi kembali air kondensat
(pendingin) ke dalam reservoir. Jenis gas buang yang sebagian besar (96%)
terdiri dari gas CO2, ternyata dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan bagi
proses pembuatan minuman kaleng seperti soft drink dan lain sebagainya.
Potensi
Panas Bumi
Indonesia
memiliki potensi energi panas bumi sebesar 27.000 MW atau 40 persen dari
cadangan panas bumi dunia. (ANTARA News)
Potensi
energi panas bumi yang cukup besar itu hingga kini baru dimanfaatkan sebagian
kecil, yakni 992 MW
2 MW di
Sibayak (Sumatera Utara), 330 MW di G.Salak, 110 MW di Wayang Windu, 125 MW di
Darajat, 140 MW di Kamojang dan 60 MW di Dieng (P.Jawa); dan 20 MW di Lahendong
(Sulawesi Utara). Hasil inventarisasi oleh Pertamina pada tahun 2004 terhadap
lokasi-lokasi panas bumi menunjukkan bahwa terdapat 21 daerah prospek
berkapasitas total energi 2.795 MW untuk dikembangkan
kapasitas pemakaian energi listrik dari sumber panas
bumi sebagai berikut : 32,25 MW pada tahun 1982; meningkat 142,42 MW pada tahun
1990; menjadi 587,5 MW pada tahun 1998 dan tercatat terus mengalami peningkatan
hingga mencapai 1.159 MW pada tahun 2000. Potensi panas bumi Indonesia dapat
dibagi dalam 2 (dua) kelas, yaitu : sumber daya dan cadangan; yang
masing-masing dibagi lagi menjadi subkelas-subkelas.
Kriteria sumber daya terdiri dari :
- Spekulatif, dicirikan oleh terdapatnya manifestasi panas bumi aktif dimana luas reservoir dihitung dari data geologi yang tersedia dan rapat dayanya berdasarkan asumsi.
- Hipotesis, dicirikan oleh manifestasi panas bumi aktif dengan data dasar hasil survei regional geologi, geokimia dan geofisika. Luas daerah prospek ditentukan berdasarkan penyebaran manifestasi dan batasan geologi, sementara penentuan suhu berdasarkan geotermometer.
Kriteria cadangan terdiri dari :
- Terduga, dibuktikan oleh data pemboran landaian suhu dimana estimasi luas dan ketebalan reservoir serta parameter fisika batuan dan fluida dilakukan berdasarkan data ilmu kebumian terpadu, yang digambarkan dalam bentuk model tentatif.
- Mungkin, dibuktikan oleh sebuah sumur eksplorasi yang berhasil dimana estimasi luas dan ketebalan reservoir didasarkan pada data sumur dan hasil penyelidikan ilmu kebumian rinci terpadu. Parameter batuan, fluida dan suhu reservoir diperoleh dari pengukuran langsung dalam sumur.
- Terbukti, dibuktikan oleh lebih dari satu sumur eksplorasi yang berhasil mengeluarkan uap/air panas, dimana estimasi luas dan ketebalan reservoir didasarkan kepada data sumur dan hasil penyelidikan ilmu kebumian rinci terpadu. Parameter batuan dan fluida serta suhu reservoir didapatkan dari data pengukuran langsung dalam sumur dan atau laboratorium.
Pemanfaatan dan perkembangan energi panas bumi di
berbagai negara
Negara
|
1976 (MW)
|
1980 (MW)
|
1985 (MW)
|
2000 (MW)
|
Amerika
Serikat
Italia
FilipinaJepang
Selandai
Baru
Meksiko
Islandia
Rusia
Turki
China
Indonesia
ArgentinaKanada
Spanyol
|
522
421
-
68
192
78,5
2,5
3
0,5
1
-
-
-
-
|
908
455
443
218
203
218
64
5,7
0,5
3
2,3
-
-
-
|
3.500
800
1.726
6.900
282
1.000
150
-
400
50
32,3
20
10
25
|
30.000
-
4.000
48.000
352
10.000
500
-
1.000
200
3.500
-
-
200
|
Jumlah
|
1.288,5
|
2.520,5
|
14.895,3
|
97.752
|
Peluang dan Prospek Pengembangan
Potensi sumberdaya panasbumi di Indonesia yang telah
dinyatakan prospek dapat dimanfaatkan atau dikembangkan menjadi tenaga listrik
tersebar sekitar 70 lokasi di sepanjang jalur volkanik sepanjang pulau
Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian Jaya. Pada tahun 1995
jumlah potensi sumber daya panasbumi mencapai sebesar 19000 MW.
Kelebihan
dan Kekurangan Energi Panas Bumi
Kelebihan
1.
Biaya operasi Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi
(PLTP) lebih rendah dibandingkan dengan biaya operasi pembangkit listrik yang
lain.
2.
Ramah lingkungan, energi yang clean, renewable for the
benefit of mankind and the environment (Anwari, 1997).
3.
Mampu berproduksi secara terus menerus selama 24 jam,
sehingga tidak membutuhkan tempat penyimpanan energi (energy storage),
4.
Tingkat ketersediaan (availability) yang sangat
tinggi yaitu diatas 95%.
Kelemahan
Tidak bisa
diekspor (unexportable resources). (Business Profile Pertamina Geothermal
Indonesia (Pertamina, 2003).
ENERGI PANAS
BUMI DAPAT DIANDALKAN UNTUK PEMENUHAN BEBAN DASAR LISTRIK SECARA TERUS MENER
¨ Faktor
kapasitas dari pembangkit listrik panas bumi rata-rata 95%
¨
Faktor
kapasitas
= beban
rata-rata yang dapat di bangkitkan PLTP dalam satu perioda [ kW ]
Beban
maksimum yang dapat di bangkitkan PLTN tersebut [ kW ]
Energi Panas
Bumi yang ada di Indonesia
- Energi panas bumi “uap basah“
- Energi panas bumi “ air basah”
- Energi panas bumi “ batuan panas “
- Energi panas bumi “uap basah“
Energi panas
bumi “uap basah“
Gambar 1. Pembangkitan tenaga listrik dari energi panas bumi "uap basah".
Uap basah yang keluar dari perut
bumi pada mulanya berupa air panas bertekanan tinggi yang pada saat menjelang
permukaan bumi terpisah menjadi kira-kira 20 % uap dan 80 % air. Atas dasar ini
maka untuk dapat memanfaatkan jenis uap basah ini diperlukan separator untuk
memisahkan antara uap dan air.
Energi panas bumi “air basah”
Energi panas bumi “batuan panas“
Skema pembangkitan tenaga listrik energi panas bumi "air panas"
Air panas
yang keluar dari perut bumi pada umumnya berupa air asin panas yang disebut
"brine" dan mengandung banyak mineral. Karena banyaknya kandungan
mineral ini, maka air panas tidak dapat digunakan langsung sebab dapat
menimbulkan penyumbatan pada pipa-pipa sistim pembangkit tenaga listrik. Untuk
dapat memanfaatkan energi panas bumi jenis ini, digunakan sistem biner (dua
buah sistem utama) yaitu wadah air panas sebagai sistem primemya dan sistem
sekundernya berupa alat penukar panas (heat exchanger) yang akan menghasilkan
uap untuk menggerakkan turbin.
Skema pembangkitan tenaga listrik energi panas bumi "batuan panas"
Energi panas bumi jenis ini berupa
batuan panas yang ada dalam perut bumi akibat berkontak dengan sumber panas
bumi (magma). Energi panas bumi ini harus diambil sendiri dengan cara
menyuntikkan air ke dalam batuan panas dan dibiarkan menjadi uap panas,
kemudian diusahakan untuk dapat diambil kembali sebagai uap panas untuk
menggerakkan turbin. Sumber batuan panas pada umumnya terletak jauh di dalam
perut bumi, sehingga untuk memanfaatkannya perlu teknik pengeboran khusus yang
memerlukan biaya cukup tinggi.