Jumat, 26 April 2013

PEMBANGKIT LISTRIK TENGA PANAS BUMI (PLTP)





Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

  1. Penegertian Panas Bumi
  2. Karakteristik Panas Bumi
  3. Potensi Panas Bumi
  4. Peluang dan Prospek Pengembangan
  5. Energi Panas Bumi yang ada di Indonesia
  6. Daerah Sebaran Panas Bumi di Indonesia
  7. Dampak Negatif Terhadap Lingkungan

Pengertian Panas bumi dan PLTP
Panas bumi adalah sebuah sumber energi panas yang terdapat dan terbentuk di dalam kerak bumi.
Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan. (Pasal 1 UU No.27 tahun 2003 tentang Panas Bumi).
Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah Pembangkit Listrik (Power generator) yang menggunakan Panas bumi (Geothermal) sebagai energi penggeraknya

Karakteristik Panas Bumi
Panasbumi merupakan sumber energi terbarukan, sehingga apabila tidak secepatnya dimanfaatkan akan hilang karena waktu dan terlewatkan begitu saja. Energi panasbumi merupakan energi yang dapat dieksport, sehingga berpotensi untuk memacu pengembangan daerah yang terdapat sumber panasbumi, baik untuk pembangkit listrik maupun untuk kegunaan lain. Selain itu pemanfaatan panasbumi telah dinyatakan sebagai energi yang bersih, karena dengan teknik reinjeksi air limbah ke dalam perut bumi akan membawa manfaat ganda yaitu selain untuk menghindari adanya pencemaran air juga untuk mengisi kembali air kondensat (pendingin) ke dalam reservoir. Jenis gas buang yang sebagian besar (96%) terdiri dari gas CO2, ternyata dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan bagi proses pembuatan minuman kaleng seperti soft drink dan lain sebagainya.

Potensi Panas Bumi
Indonesia memiliki potensi energi panas bumi sebesar 27.000 MW atau 40 persen dari cadangan panas bumi dunia. (ANTARA News)
Potensi energi panas bumi yang cukup besar itu hingga kini baru dimanfaatkan sebagian kecil, yakni 992 MW
2 MW di Sibayak (Sumatera Utara), 330 MW di G.Salak, 110 MW di Wayang Windu, 125 MW di Darajat, 140 MW di Kamojang dan 60 MW di Dieng (P.Jawa); dan 20 MW di Lahendong (Sulawesi Utara). Hasil inventarisasi oleh Pertamina pada tahun 2004 terhadap lokasi-lokasi panas bumi menunjukkan bahwa terdapat 21 daerah prospek berkapasitas total energi 2.795 MW untuk dikembangkan
kapasitas pemakaian energi listrik dari sumber panas bumi sebagai berikut : 32,25 MW pada tahun 1982; meningkat 142,42 MW pada tahun 1990; menjadi 587,5 MW pada tahun 1998 dan tercatat terus mengalami peningkatan hingga mencapai 1.159 MW pada tahun 2000. Potensi panas bumi Indonesia dapat dibagi dalam 2 (dua) kelas, yaitu : sumber daya dan cadangan; yang masing-masing dibagi lagi menjadi subkelas-subkelas. 
Kriteria sumber daya terdiri dari :
  1. Spekulatif, dicirikan oleh terdapatnya manifestasi panas bumi aktif dimana luas reservoir dihitung dari data geologi yang tersedia dan rapat dayanya berdasarkan asumsi.
  2. Hipotesis, dicirikan oleh manifestasi panas bumi aktif dengan data dasar hasil survei regional geologi, geokimia dan geofisika. Luas daerah prospek ditentukan berdasarkan penyebaran manifestasi dan batasan geologi, sementara penentuan suhu berdasarkan geotermometer. 
Kriteria cadangan terdiri dari :
  1. Terduga, dibuktikan oleh data pemboran landaian suhu dimana estimasi luas dan ketebalan reservoir serta parameter fisika batuan dan fluida dilakukan berdasarkan data ilmu kebumian terpadu, yang digambarkan dalam bentuk model tentatif.
  2. Mungkin, dibuktikan oleh sebuah sumur eksplorasi yang berhasil dimana estimasi luas dan ketebalan reservoir didasarkan pada data sumur dan hasil penyelidikan ilmu kebumian rinci terpadu. Parameter batuan, fluida dan suhu reservoir diperoleh dari pengukuran langsung dalam sumur.
  3. Terbukti, dibuktikan oleh lebih dari satu sumur eksplorasi yang berhasil mengeluarkan uap/air panas, dimana estimasi luas dan ketebalan reservoir didasarkan kepada data sumur dan hasil penyelidikan ilmu kebumian rinci terpadu. Parameter batuan dan fluida serta suhu reservoir didapatkan dari data pengukuran langsung dalam sumur dan atau laboratorium.



Pemanfaatan dan perkembangan energi panas bumi di berbagai negara


Negara
1976 (MW)
1980 (MW)
1985 (MW)
2000 (MW)
Amerika Serikat
Italia
FilipinaJepang
Selandai Baru
Meksiko
Islandia
Rusia
Turki
China
Indonesia
ArgentinaKanada
Spanyol
522
421
-
68
192
78,5
2,5
3
0,5
1
-
-
-
-
908
455
443
218
203
218
64
5,7
0,5
3
2,3
-
-
-
3.500
800
1.726
6.900
282
1.000
150
-
400
50
32,3
20
10
25
30.000
-
4.000
48.000
352
10.000
500
-
1.000
200
3.500
-
-
200
Jumlah
1.288,5
2.520,5
14.895,3
97.752






Peluang dan Prospek Pengembangan
Potensi sumberdaya panasbumi di Indonesia yang telah dinyatakan prospek dapat dimanfaatkan atau dikembangkan menjadi tenaga listrik tersebar sekitar 70 lokasi di sepanjang jalur volkanik sepanjang pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian Jaya. Pada tahun 1995 jumlah potensi sumber daya panasbumi mencapai sebesar 19000 MW.
Kelebihan dan Kekurangan Energi Panas Bumi
Kelebihan
1.      Biaya operasi Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) lebih rendah dibandingkan dengan biaya operasi pembangkit listrik yang lain.
2.      Ramah lingkungan, energi yang clean, renewable for the benefit of mankind and the environment (Anwari, 1997).
3.      Mampu berproduksi secara terus menerus selama 24 jam, sehingga tidak membutuhkan tempat penyimpanan energi (energy storage),
4.      Tingkat ketersediaan (availability) yang sangat tinggi yaitu diatas 95%.
Kelemahan
Tidak bisa diekspor (unexportable resources). (Business Profile Pertamina Geothermal Indonesia (Pertamina, 2003).


ENERGI PANAS BUMI DAPAT DIANDALKAN UNTUK PEMENUHAN BEBAN DASAR LISTRIK SECARA TERUS MENER
¨ Faktor kapasitas dari pembangkit listrik panas bumi rata-rata 95%
¨
Faktor kapasitas
= beban rata-rata yang dapat di bangkitkan PLTP dalam satu perioda [ kW ]
Beban maksimum yang dapat di bangkitkan PLTN tersebut [ kW ]

Energi Panas Bumi yang ada di Indonesia
  1. Energi panas bumi “uap basah“
  2. Energi panas bumi “ air basah”
  3. Energi panas bumi “ batuan panas “
  4. Energi panas bumi “uap basah“

Energi panas bumi “uap basah“



Gambar 1. Pembangkitan tenaga listrik dari energi panas bumi "uap basah".
Uap basah yang keluar dari perut bumi pada mulanya berupa air panas bertekanan tinggi yang pada saat menjelang permukaan bumi terpisah menjadi kira-kira 20 % uap dan 80 % air. Atas dasar ini maka untuk dapat memanfaatkan jenis uap basah ini diperlukan separator untuk memisahkan antara uap dan air.


Energi panas bumi “air basah”


Skema pembangkitan tenaga listrik energi panas bumi "air panas"


Air panas yang keluar dari perut bumi pada umumnya berupa air asin panas yang disebut "brine" dan mengandung banyak mineral. Karena banyaknya kandungan mineral ini, maka air panas tidak dapat digunakan langsung sebab dapat menimbulkan penyumbatan pada pipa-pipa sistim pembangkit tenaga listrik. Untuk dapat memanfaatkan energi panas bumi jenis ini, digunakan sistem biner (dua buah sistem utama) yaitu wadah air panas sebagai sistem primemya dan sistem sekundernya berupa alat penukar panas (heat exchanger) yang akan menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin.

Energi panas bumi “batuan panas“




Skema pembangkitan tenaga listrik energi panas bumi "batuan panas"



Energi panas bumi jenis ini berupa batuan panas yang ada dalam perut bumi akibat berkontak dengan sumber panas bumi (magma). Energi panas bumi ini harus diambil sendiri dengan cara menyuntikkan air ke dalam batuan panas dan dibiarkan menjadi uap panas, kemudian diusahakan untuk dapat diambil kembali sebagai uap panas untuk menggerakkan turbin. Sumber batuan panas pada umumnya terletak jauh di dalam perut bumi, sehingga untuk memanfaatkannya perlu teknik pengeboran khusus yang memerlukan biaya cukup tinggi.


Daerah Sebaran Panas Bumi di Indonesia

Beberapa Contoh Turbin PLTP